//5T4T3
you're reading...
PATRIOTISME SAYA

BENARKAH MENKES YANG BARU TITIPAN ASING?

Jakarta – Surya- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (22/10) di Istana Negara melantik 34 menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan tiga pejabat setingkat menteri. Dari pelantikan itu, yang menjadi sorotan adalah Endang Rahayu Sedianingsih yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan (Menkes).

Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning curiga keterpilihan Endang Rahayu Sedyaningsih diintervensi oleh pihak asing Amerika Serikat (AS) melalui agen mata-mata CIA.

Kemunculan nama peneliti Litbang Depkes ini menggantikan Siti Fadilah Supari dinilai fenomenal. Padahal, sebelumnya Guru Besar FK UI Nila Djuwita Moeloek-lah yang diprediksi mengisi posisi ini.
“Kalau CIA intervensi, jangankan pembentukan kabinet, untuk pemilihan presiden pasti ada campur tangan CIA juga. Saya yakin itu,” tutur Ribka di ruang Komisi IX DPR RI, Kamis (22/10).

Politisi PDIP ini mengaku terkejut dengan kemunculan Endang yang tak pernah disebut-sebut sebelumnya. Kedatangannya ke Cikeas untuk melalui tahapan fit and proper test juga dinilai tiba-tiba.

Kemunculan nama Endang menuai kontroversi setelah mantan Menkes Siti Fadilah Supari yang menyebut lulusan Harvard School of Public Health Boston, AS, ini pernah menjual sampel virus H5N1 kepada Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2).

Menurut mantan Menkes Siti Fadilah Supari, Endang merupakan orang yang paling dekat dengan Namru-2. “Endang adalah staf saya di bagian Litbang. Dia adalah mantan pegawai Namru-2. Dia orang yang paling dekat dengan Namru,” katanya.

Keberadaan Namru-2 sempat menjadi kontroversi. Namru-2 pertama kali berada di Indonesia pada tahun 1970 untuk meneliti virus-virus penyakit menular bagi kepentingan Angkatan Laut AS dan Departemen Pertahanan AS. Kontrak Namru-2, unit riset virus milik Angkatan Laut AS, dengan RI sudah habis sejak Januari 2000.

Namun pada praktiknya masih berlangsung kegiatan penelitian hingga 2005. Kemudian Menkes Siti Fadilah Supari langsung menghentikannya. Dia melarang seluruh rumah sakit mengirimkan sampel ke Namru-2 untuk diteliti. Banyak pihak mencurigai keberadaan Namru menjadi sarana kegiatan intelijen AS dengan berkedok riset.
Setahun setelah Menjadi Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari meminta agar izin Namru 2 ditutup. Barulah di akhir masa jabatannya, tepatnya 16 Oktober 2009, Siti Fadilah mengirimkan surat pemberhentian kerjasama Depkes dengan Namru- 2.

Namru awalnya adalah lembaga riset di bawah otoritas Angkatan Laut Amerika Serikat. Lembaga ini beroperasi di Indonesia sejak tahun 1968. Awalnya, Indonesia yang meminta mereka datang untuk meneliti wabah sampar di Jawa Tengah. Ternyata manjur. Berkat rekomendasi Namru, wabah sampar yang merajalela berhasil dijinakkan.

Dua tahun kemudian, terjadi wabah malaria di Papua. Namru kembali diminta bantuannya. Bahkan kali ini kehadiran mereka diikat dalam sebuah MOU, ditanda tangani oleh Menteri Kesehatan GA Siwabessy dan Duta Besar AS, Francis Galbraith.

MOU itulah yang menjadi landasan hukum laboratorium di bawah kendali Angkatan Laut AS itu terus bercokol di Indonesia, biar pun selama puluhan tahun tidak ada lagi wabah penyakit menular; dan biar pun tuan rumah tidak lagi membutuhkan bantuannya.
Dalam MOU itu dijelaskan, tujuan kerjasama adalah untuk pencegahan, pengawasan dan diagnosis berbagai penyakit menular di Indenesia. Namru diberikan banyak sekali kelonggaran, terutama fasilitas kekebalan diplomatik buat semua stafnya; dan izin untuk memasuki seluruh wilayah Indonesia.
Memang ada klausul dalam MOU itu, setiap 10 tahun kerjasama tersebut dapat ditinjau kembali.

Belakangan, Indonesia memang merasa tertipu oleh perjanjian yang amburadul itu. Namun semua usaha yang dilakukan untuk mengontrol Namru 2 tidak satu pun yang berhasil. Buktinya, selama periode tahun 2.000-2005, lembaga riset ini tetap beroperasi, kendati izinnya sudah habis.

Hatta Membantah
Hatta Rajasa menyangkal Endang Rahayu Sedyaningsih adalah titipan asing. Menurutnya, Endang kredibel duduk sebagai Menkes. “Ya nggaklah (titipan asing). Ini mau dikait-kaitkan ke situ ya? Nggak, nggak betul itu. Itu sesuatu yang terlalu spekulatif. Beliau kredible,” ujar Hatta di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (22/10.

Menurut mantan Mensesneg yang dilantik sebagai Menko Perekonomian itu, Endang layak menggantikan Siti Fadilah Supari. Dalam perekrutan, Endang melalui proses seleksi yang ketat. “Beliau memang layak untuk itu. Setelah melalui proses yang dilakukan presiden, dibantu oleh wapres dan dibantu tim kecil,” imbuh orang dekat Presiden SBY ini.

“Jadi itu memang suatu proses yang kredibel, bukan ujug-ujug muncul,” tegasnya.
Sementara Endang Rahayu usai dirinya dilantik menjadi menkes membantah kabar yang menyebutkan dirinya membawa virus ke luar negeri. “Tidak betul saya membawa virus ke luar. Tidak betul saya menjual virus itu. Yang betul, saya melakukan penelitian bersama-sama dengan seluruh teman-teman,” kata Menkes di Istana Merdeka Jakarta, Kamis sore.

Sebelumnya di era KIB I, Endang yang masih menjabat sebagai Kapuslit Biomedis dan Farmasi Balitbangkes sempat dituduh mengirim virus ke luar negeri ketika Menkes dijabat Siti Fadilah Supari meminta Indonesia menghentikan pengiriman virus.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada tukar-menukar virus dengan pihak asing, karena semua penelitian itu dikerjakan oleh orang Indonesia.

Saat ditanya tentang kritikan mantan Menkes Siti Fadilah Supari, dia menolak berkomentar. Namun dia mengatakan bahwa secara pribadi hubungan antaramereka berdua berjalan baik.
“Baik. Nanti kami bertemu ya.. setelah serah-terima jabatan, beliau bekas atasan saya dan saya sangat salut dengan beliau,” ujarnya.

Terkait dengan kontroversi laboratorium Angkatan Laut AS, Namru, dia mengatakan bahwa tidak ada lagi keterlibatan militer, yang ada adalah sipil.

Endang yang sore itu mengenakan kebaya kuning gading juga membantah keterlibatannya dengan pihak asing. “Saya peneliti. Jadi sebagai peneliti melakukan penelitian dengan bekerjasama dengan pihak asing, tidak hanya Amerika Serikat, tetapi juga Jepang, China, Belanda. Jadi itu kerja sama penelitian yang transparan, ‘fair’, setara dan saling menguntungkan,” ujarnya.
Sementara itu, setelah sehari sebelumnya mengkritik, kemarin mantan Menkes Siti Fadilah balik memuji Endang.

“Bu Endang pantas menjadi menteri, dia cerdas, cakap, cukup qualified, smart, organized, kalau bicara jelas dan baik. Saya senang yang meneruskan Depkes dia, lika-liku Depkes dia sudah tahu,” ujar Siti Fadilah Supari di kediamannya, Jl Denpasar Raya, Jakarta Selatan, Kamis (22/10.
Saat ditanya mengenai kekhawatiran pengamat dan publik terkait Endang yang akan meneruskan kerjasama dengan Namru-2, Siti membelanya. Menurutnya, Endang akan meneruskan kebijakan-kebijakan yang telah dirintis oleh menteri sebelumnya.

“Saya kira tidak, saya sudah telepon dengan Bu Endang. Saya lihat wawancara di televisi, Bu Endang akan meneruskan policy yang dicanangkan oleh menteri sebelumnya. Zaman dulu pernah saya marah dengan dia, tapi kemudian saling bermaafan dan berangkulan, kini tidak ada masalah lagi,” kata dia.

Kemarin, Siti Fadilah Supari dan penggantinya, Endang Rahayu Sedyaningsih, juga tampak akrab berbincang sebelum serah terima jabatan (sertijab) dimulai. Keduanya duduk semeja sambil sesekali tampak mengobrol serius satu sama lain.

Pantauan di Departemen Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (22/10), Endang datang lebih dulu dari seniornya. Siti Fadilah baru muncul di bekas kantornya itu sekitar pukul 19.00 WIB.

Fadilah tampak cerah dengan kebaya warna hijau daun. Seperti biasa, Siti Fadilah terlihat ramah melayani pertanyaan wartawan yang telah menunggunya. Berbagai pertanyaan pun dijawab perempuan asal Solo, Jawa Tengah, itu diselingi candaan.
Tak lama, Siti pun menuju ruang kaca tempat Endang duduk. Begitu bertemu, keduanya pun langsung cipika-cipiki.

Endang sendiri mengaku shock ketika ditunjuk sebagai Menkes. Menurutnya, pada Rabu (21/10) siang ia baru dihubungi Sudi Silalahi yang kini dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara.
Saat ditelepon, Endang sedang rapat bersama jajaran Depkes di Hotel Horison, Bekasi. “Saya kira bohongan. Saya pikir awalnya teman-teman saya yang iseng. Eh tahunya benar telepon dari Pak Sudi,” katanya.

Setelah Sudi Silalahi berhasil meyakinkan bahwa ia merupakan utusan Presiden SBY, barulah Endang percaya. “Saya shock waktu ditelepon, enggak percaya,” tegasnya.
Tak lama setelah ditelepon, Endang langsung diminta meluncur ke Puri Cikeas, kediaman pribadi Presiden SBY. Ia langsung diwawancarai Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.

Seusai diwawancara, Endang juga langsung dites kesehatan tim dokter yang sengaja didatangkan ke Cikeas. “Tapi tes kesehatannya belum tuntas, mungkin lusa setelah pelantikan dilanjutkan tes kesehatannya lagi,” ujar Mahamit, suami Endang, yang juga dokter.
Saat Presiden SBY mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II, Endang sedang berada di rumah bersama suaminya. Telepon mereka langsung berdering tanpa henti begitu namanya disebut sebagai Menteri Kesehatan.
“Wah, ini telepon banyak sekali. Kami kaget dan bingung, enggak percaya kalau istri saya dipercaya Bapak SBY menjadi Menteri Kesehatan,” tambah Mahamit.
Endang menambahkan, meskipun baru pada detik-detik akhir menjalani tes sebagai calon menteri, ia siap menerima amanah ini. “Saya akan laksanakan amanah ini sebaik-baiknya. Jabatan ini atas sepengetahuan Allah,” sambungnya.
Sementara itu, dalam pelantikan kemarin, Presiden SBY menyatakan menteri-menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus mampu berpikir cerdas dan siap bekerja keras memenuhi tuntutan tugas.

Hal itu disampaikan Presiden saat melantik 34 menteri kabinet dan tiga pejabat negara setingkat menteri di Istana Negara Jakarta, Kamis.
“Setiap tahun saya akan evaluasi, lima tahun mendatang tidaklah ringan, gejolak minyak dan persoalan dalam negeri yang kompleks, siapkan pikiran dan fisik untuk berpikir cerdas dan bekerja keras yang semuanya untuk kepentingan rakyat,” kata Presiden.Kepala Negara menambahkan dalam menghadapi kritik dan kecaman dari sebagian masyarakat, para menteri harus sabar, tegar dan terus berikhtiar.

“Seperti saya sampaikan tadi malam, hampir pasti di kalangan masyarakat luas ada yang puas, ada yang tidak puas, ada yang pro dan kontra dan ada yang menyangsikan, itulah wujud demokrasi dan kebebasan yang makin mekar,” kata Presiden.

Oleh karena itu ia meminta agar tidak selalu menjawab keraguan itu dengan kata-kata namun menjawab dengan bekerja serta memberikan bukti hasil kerja yang sesuai dengan target dan mampu mensejahterakan rakyat.

MENKES

MENKES

MENKES

About syafyess

Saya dilahirkan di kota Pekanbaru yang terkenal dengan cuaca panasnya dan daerah paling kaya di Indonesia karena diatas dan dibawah buminya menghasilkan minyak.

Diskusi

Satu respons untuk “BENARKAH MENKES YANG BARU TITIPAN ASING?

  1. Thank you for another great article. The place else
    may just anybody get that type of information
    in such a perfect approach of writing? I’ve a presentation subsequent week, and I am at the look for such info.

    Posted by ac filters | 8 Januari 2013, 8:04 am

Tinggalkan komentar

Arsip

Blog Stats

  • 437.222 hits

Map MyVisitor

Flags MyVisitors

free counters