gereja katholik

Berjuang Demi Pengakuan Tahta Suci

Pemimpin tertinggi umat Katolik sejagat Paus Fransiskus memang berbeda dari pendahulunya. Banyak hal membuat dia sangat dihormati pelbagai kalangan. Salah satunya sikap terbukanya pada kelompok minoritas, kaum homoseksual.

Setelah pendahulu Paus Fransiskus tegas terhadap kaum gay namun mereka menolak keras kenyataan itu terjadi di lingkungan gereja Katolik sejagat. Padahal itu fakta seperti dilansir surat kabar the Daily Mail (11/6).

Paus Fransiskus pertama kali dalam sejarah vatikan mengakui adanya homoseksual dalam gereja Katolik selama ini dipandang jauh dari dosa. Dia pun mengakui kebenaran rumor lobi-lobi kaum gay agar diakui Vatikan.

Fransiskus secepatnya mengatasi masalah ini. Dia bakal membuat sebuah komisi beranggitakan delapan kardinal dipilih dari pelbagai negara dunia. Pembentukan ini terjadi April lalu dan mereka akan bertemu Oktober mendatang.

Jika pemimpin Vatikan lain dikenal tegas dan tidak punya tempat bagi kaum gay di lingkungan gereja Katolik, Paus Fransiskus punya pandangan lain. Bahkan dia dituding mendukung percintaan sesama jenis lantaran bersikap terbuka pada mereka dan tidak bermusuhan.

Ini dia ungkapan di depan jurnalis dan pewarta foto. Fransiskus tegas mengatakan kaum gay layak dapat tempat di masyarakat dan tidak satu pun berhak menghakimi.

ucapannya itu mengundang reaksi para jurnalis. Ini menjadi rujukan dia mendukung homoseksual. Namun dengan tegas Fransiskus mengatakan pihak gereja harus tetap memberikan pengarahan hubungan sesama jenis itu berdosa. “Hanya saja manusia tidak berhak menghakimi manusia lain,” ujarnya.

Dia mengatakan ini juga lantaran banyak terkuaknya kasus homoseksual dan pedofilia di kalangan gereja Katolik. Paus ini mengimbau agar mereka pelaku penyimpangan seksual dirangkul dan diajak kembali ke jalan Tuhan sembari menegaskan kembali pernyataan ini bukan lantaran mendukung para gay.

Fransiskus telah sampai di Ibu Kota Roma, Italia, setelah menghabiskan beberapa hari mengadakan pertemuan dengan umat Katolik di Kota Rio de Janeiro dalam festival Katolik orang muda. Acara ini dihadiri sekitar tiga juta orang.

[din]